PUISI MELAYU
MATAHARI KAU
NYALAKAN SAMUDERA
Matahari
ketika kau baru mengintip
biduk ku sudah menyeberangi sungai ke lautan
tapi bukan aku menunggu kau pada gelombang
tapi menyelami firasat laut dan ikan-ikan
memang kau simpati walaupun aku kekeringan
kadang-kadang bermaharajalela kau mengigit
kepalaku dan tubuhku yang sudah hangus
dan samudera itu selalu berkata:
"jangan kau marah lampu kesiangan itu
biarkan ia menyala semahunya kerana
aku mencintainya sama seperti kalian
mencintainya, kelak dia beradu
di balik bumi, kita boleh berbisik lagi
memilih lauk!"
Jawabku: aku penumpang sampan
yang tidak mengenal jerih
yang letih kerana bahang
tidak juga gentar kawan mu si laun-alun
yang memanggil hililintar mengoncangkan
ombak. Kalau kalian marah, nanti ku adu
kepada Tuhan ku - Engkau jangan biarkan
nyawaku miskin di lautan ini
biar dapur kutidak berasap
kerana aku selalu
memujimu!
Lalu samudera itu bermunanjat:
"Tuhan ku, Engkau jangan terlalu belas
kepada laki-laki yang mengeletek badanku ini,
kelak ia hambamu yang hanya tahu berdoa
tapi pemalas!"
Lalu kami berpandangan
dan ketawa lirih!
Yatim Ahmad
Putatan
By : MaWaR PuTiH
No comments:
Post a Comment